Monday, March 12, 2012

Hiduplah Bagai Pengembara

Kita pasti telah sangat mengenal kata ini, pengembara. Kata pengembara sering disandingkan dengan kata lainnya menjadi sebuah frase seperti, pengembara berkuda, pengembara cinta, dan lainnya. Namun pada hakikatnya makna kata pengembara adalah gambaran orang yang melakukan sebuah perjalanan panjang ke berbagai tempat yang belum pernah diketahuinya dalam mencapai sebuah tujuan. Kehidupan kita yang berjalan terus setiap hari sebenarnya adalah bentuk pengembaraan. Tidak ada yang tahu sampai di mana kita akan bernafas, dan apa yang akan menimpa kita esok pagi, semuanya misteri.
Jika seseorang berniat melakukan petualangan di alam liar, semisal panjat tebing atau mendaki gunung, dia pasti akan banyak melakukan persiapan, baik fisik maupun mental. Lebih dari itu, dia harus menyediakan berbagai peralatan yang baik dan berkualitas agar pendakiannya lancar. Tujuannya sudah diketahui, yakni sampai di puncak dengan selamat. Namun bagaimana proses itu akan berjalan, dia tidak pernah tahu sampai benar-benar mengalaminya sendiri.
Demikian pula di dalam menjalani hidup sehari-hari. Kita ingin mencapai sebuah kebahagiaan di masa depan. Itulah tujuannya, namun bagaimana proses meraihnya, kita juga tidak pernah tahu. Apakah kita akan sampai atau harus undur diri dari gelanggang hidup karena umur kita yang ditakdirkan pendek? Sekali lagi, tidak ada seorang pun yang tahu. Bahkan seorang ahli peramal sekalipun, dia pasti tidak menyangka bahwa beberapa waktu setelah dia memprediksi ini itu tentang masa depan, dia sendiri meninggal. Kematiannya sendiri tidak pernah ia dapat perkirakan.
Rasulullah mengajarkan pada kita semua bagaimana menjalani kehidupan ini. “Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda: Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara. Ibnu Umar berkata: Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu” (HR Imam Bukhari)
Keistimewaan pengembara adalah hikmah yang dimilikinya bahwa dia harus bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita. Hikmah lain adalah bahwa kita harus menggunakan momentum dan kesempatan yang datang sebelum semua itu lenyap. Untuk mencapai tempat tujuan, seorang pengembara wajib membawa kompas dan peta dan bertanya kepada orang lain. Didalam kehidupan, kita pun harus memiliki penuntun agar tidak tersesat dalam mencari tujuan.
Peta dapat di ibaratkan sebagai Al Qur’an dan Al Hadis sementara orang berilmu dan ahli agama adalah tempat bertanya di kala dalam kebingungan. Bacalah peta dengan baik, pergunakan kompas dengan tepat dan bertanyalah kepada orang yang tahu agar pengembaraan hidup ini dapat berakhir di tempat tujuan yang kita idamkan dengan selamat, yaitu surga.

No comments:

Post a Comment